+44(0) 1234 567 890 info@domainname.com

Rabu, 20 Februari 2013

Nasi Tiwul, Makanan Khas Pacitan

19.14

Share it Please
Nasi Tiwul dibuat dari tepung ubi kayu melalui proses yang dapat digolongkan tradisional, yaitu tepung ubi, atau disebut gaplek, atau masyarakat Pacitan biasa menyebut dengan gebing, ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran-butiran yang seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau, biasanya masyarakat sekitar menggunakan sarana tampah untuk membuat pola bentuk butiran halus, kemudian singkong tadi dikukus selama 20-30 menit.
Topografi daerah Pegunungan Kidul yang berbukit – bukit namun gersang yang tidak terlalu cocok untuk dijadikan lahan pertanian maupun perkebunan, membuat masyarakat disekitar pegunungan, termasuk Pacitan hanya menggunakan lainnya untuk tanaman yang bisa tahan di lahan yang agak gersang tersebut, dansalah satu yang dilakukannya adalah menanam Ketela pohon sebagai alternatif makanan mereka. Dan salah sau hasil olahan ketela pohon adalah nasi tiwul ini. Biasanya saat musim kemarau, berbondong-bondong petani menanam singkong, hal ini dikarenakan tanah mereka sulit untuk mendapatkan air disaat musim tersebut. Daripada tanah dibiarkan tak ada pengelolaan yang jelas, lebih bermanfaat ketika mereka menanaminya dengan ketela. Setelah ketela dipanen, umur sekitar 60 sampai 90 hari, kulit ketela dikupas. setelah itu dikeringkan. Jadilah gaplek atau gebing yang bisa disimpan sampai berbulan bulan. Para petani tidak akan khawatir jika kemarau panjang melanda selama mereka masih meyimpan gaplek dirumahnya.
Dari gaplek atau gebing itulah dijadikan tiwul, makanan khas Pacitan. Memang kandungan kalori tiwul masih tidak bisa menandingi beras, namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Tetapi konon nasi tiwul bisa mencegah penyakit maag,perut keroncongan dan lain sbg-nya. Cita rasa gaplek sangat khas dan unik. (sumber : http://terpaksabikinwebsite.wordpress.com/2009/08/11/nasi-thiwul-yang-mulai-terlupakan/
Walaupun begitu, nasi tiwul khas Pacitan masih bisa kita jumpai di beberapa kedai makan 

1 comments: